MANAJEMEN WAKTU
Manajemen waktu yang baik akan
menghasilkan produktivitas yang maksimal.Apa sih yang dimaksud dengan manajemen
waktu itu sendiri.Definisi manajemen waktu jika kita pisahkan menurut kata
penyusunnya yaitu manajemen berasal dari kata manage artinya : mengatur atau
mengelola, kemudian diikuti dengan kata waktu itu sendiri adalah terdiri dari
siang dan malam yang tersusun dari
satuan waktu terkecil detik, menit, dan jam, hari, minggu, bulan, tahun
dan seterusnya.
Waktu itu merupakan suatu
anugerah atau pengekang hidup? Waktu dapat menjadi pengekang hidup, jika kita
membiarkan diri kita dikendalikan oleh waktu, tapi waktu juga bisa menjadi
suatu anugerah jika kita mampu mengendalikan waktu tersebut.
Ada dua pengertian tentang waktu
yaitu kronos dan kairos. Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani. Misalnya senin,
selasa, rabu, seminggu, sebulan, setahun. Seringkali kita menyebutnya
kronologi. Sedangkan kairos adalah waktu yang bermakna. Dari usia 0 hingga
sekarang kita telah menjalani waktu kronos, tapi dalam kurun waktu itu pasti
ada saat-saat penting yang membawa kesan tersendiri buat kita. Seperti awal
masuk sekolah ataupun kuliah, lulus ujian, gagal ujian, menjadi juara
olimpiade. Lalu bagaimana reaksi kita pada saat itu? Bagaimana kita
menghadapinya? Pelajaran apa yang kita dapat? Itulah kairos.
Akan ada perbedaan bagi orang
yang menjalani kronos dengan orang yang menjalani kairos. Orang yang menjalani
kairos akan melihat hidup sebagai sebuah kesempatan, bukan sekedar hidup begitu
saja sepert air mengalir. Kesempatan untuk mengalami suka duka, sukses dan
gagal. Kesempatan untuk mengisi hidup dengan banyak hal yang bermakna.
Ada 3 hal yang dapat kita lakukan
untuk mengatur waktu dengan baik, yaitu
1.
GOAL
(TUJUAN)
Tujuan setiap
orang pasti berbeda-beda. Tujuan hidup itu penting karena banyak orang yang
menjalani hari-harinya tanpa tahu untuk apa dia hidup. Padahal hidup adalah
sebuah perjalan yang perlu direncanakan dengan baik.
2.
A
PLAN (RENCANA)
Jika kita telan
menpunya tujuan yang jelas, maka kita dapat merencanakan langkah-langkah dan
cara untuk mencapai hal itu. Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu:
a. Mengatur aktivitas
Evaluasi kembali aktivitas yang biasa kita kerjakan. Memilih
mana yang baik dan memilah mana yang buruk.
b. Menentukan skala prioritas
Dalam penentuan
prioritas inilah biasa dipakai skala penentuan prioritas yaitu berdasarkan
prinsip:
1.
penting dan mendesak
Penting dan
mendesak berarti harus dikerjakan dan tidak bisa ditunda. Jika ditunda
kesempatan hilang, dan jika kesempatan hilang peluang sukses terganggu.
2.
penting dan tidak mendesak
Penting dan
tidak mendesak berarti harus dikerjakan tapi boleh ditunda, karena waktunya
tidak harus sekarang.
3.
tidak penting dan mendesak
Urusan ini
harus dikerjakan sekarang, jika ditunda kesempatan hilang, namun tidak
mengganggu tercapainya tujuan. Jadi kalau ihlas kehilangan kesempatan itu boleh
saja ditinggalkan. Toh tidak mengganggu tercapainya tujuan.
4.
tidak penting dan tidak mendesak
Mungkin
tidak perlu dilakukan, hanya memboroskan waktu saja.
Contoh-contoh kegiatannya:
1.
Penting dan Mendesak
§ Untuk pelajar dan mahasiswa, misalnya besok mau ujian
akhir, malam ini harus mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk menghadapi
ujian tersebut, misalnya alat-alat tulis, kartu ujian, dan membaca-baca kembali
topik pelajaran yang akan diujikan.
§ Pertemuan bisnis
§ Peristiwa yang bersifat krisis, misalnya kecelakaan
§ Pekerjaan yang memiliki batas waktu
2.
Penting dan Tidak Mendesak
§ Untuk pelajar dan mahasiswa misalnya,
mengulang-ngulang pelajaran.
§ Kegiatan-kegiatan yang bersifat perencanaan atau
pencegahan.
§ Menjalin dan membangun persahabatan atau kekluargaan
(silaturahmi)
§ Rekreasi
3.
Tidak Penting dan Mendesak
§ Mengejar acara diskon terbatas suatu produk
§ Membuka e-mail atau menjawab telepon dari teman-teman
yang kadang-kadang iseng
§ Pertemuan-pertemuan yang kadang-kadang hanya bersifat
rutinitas
4.
Tidak Penting dan Tidak
Mendesak
a.
Ngobrol-ngobrol tidak
tentu arah
b.
Menonton program-program
televisi tertentu
c.
Kegiatan-kegiatan yang
bersifat pelarian atau berlebihan misalnya main game dan mengisi teka-teki
silang.
d.
Kegiatan-kegiatan yang
merugikan diri sendiri dan orang lain
c. Membuat rancana yang realistis
Jika target yang realistis sudah ditentukan, maka hal
yang berikutnya adalah membuat rencana yang realistis. Misal targetnya untuk
lulus ujian, maka kita membuat rencana agar target itu tercapai misal membuat
jadwal secara teratur.
d. Membuat agenda harian
Mempunyai jadwal kegiatan harian akan sangat membantu
kita untuk memanage waktu yang kita miliki setiap hati. Namun tidak semua orang
mau membuat secara detil. Paling tidak kita harus mencatat hal-hal yang penting
yang harus dikerjakan hari ini
3.
TAKE
ACTION (BERTINDAK)
Lakukan apa yang
sudah direncanakan , jika tidak maka semua target dan rencana yang telah kita
buat tidak punya arti apa-apa.
TIPS MANJEMEN WAKTU
A.
PLANNING
Sebelum kita membuat langkah-langkah dalam memanajemen
waktu, sebaiknya kita harus mempunyai rencana hidup. Dalam membuat perencanaan
sebaiknya kita harus dapat membuat perencanaan yang SMART (Spesific,
Maesurable, Action, Realistic, Time based)
·
Spesific
Kita harus mempunyai perencanaan yang jelas kita mau
apa.
·
Measurable
Rencana yang telah kita buat itu harus terukur dan
punya parameter kberhasilan.
·
Action
Related
Kita perlu menentukan jumlah langkah yang berurutan
semakin dekat dengan pencapaian sasaran kita.
·
Realistic
Rencana kita haruslah disesuaikan dengan potensi yang
ada pada diri kita.
·
Time
Based
Semua rencan yang telah kita buat haruslah mempunyai
batas waktu yang jelas.
B.
ORGANIZING
Usaha kita untuk mengatur rencana kita dengan membuat
jadwal yang jelas. Disiapkan juga untuk waktu yang tidak terduga, khawatir ada
kegiatan penting dan mendesak.
C.
ACTUATING
Kerjakan sekarang juga, jangan ditunda-tunda karena
semakin menunda akan membuat pekerjaan semakin menumpuk.
D.
CONTROLLING
Mengingat selalu apa yang harus dikerjakan da apa yang
sudah dikerjakan dalam rangka dalam mencapai perencanaan yang telah kita
lakukan.
E.
EVALUATING
Evaluasi pada akhir rencana atau pada tahapannya,
kira-kira apa yang salah, apakah sudah betul tujuannya. Kalaupun misalnya
salah, tanyakan kembali pada diri sendiri kenapa bisa salah dan dan harus
diperbaiki lagi kedepannya.
Comments
Post a Comment