Pernahkah kita bertanya mengapa dalam 1 hari ada 24 jam, dalam 1 jam
ada 60 menit, dan dalam 1 menit ada 60 detik?
Saat ini kita menggunakan sistem desimal sebagai sitem bilangan sehari-hari, yaitu sebuah sistim bilangan berbasis 10. Namun kenapa pengukur waktu kita menggunakan sistem duodesimal (basis 12) dan sexadesimal
(basis 60)?
Alasan kenapa digunakan bilangan 60 adalah bilangan ini bilangan
terkecil yang bisa dibagi oleh enam angka pertama yaitu: 1,2,3,4,5,6.
Jadi dengan mudah kita bisa terbayang: 1/2 jam = 30 mnt, 1/3 jam = 20
menit, 1/4 jam = 15 menit, dst. Bayangkan kalau satu jam = 100 menit,
berarti 1/3 jam = 33,333 mnt??? Susahkan?
Kalau kata matematisnya, 60 itu highly composite number, atau bilangan yang angka pembaginya/faktornya banyak, yaitu 1,2,3,4,5,6,10,12,15,20,30,60.
Kalau kata matematisnya, 60 itu highly composite number, atau bilangan yang angka pembaginya/faktornya banyak, yaitu 1,2,3,4,5,6,10,12,15,20,30,60.
Sejarahnya...
Sekitar tahun 1500 SM, orang-orang Mesir kuno menggunakan program
bilangan berbasis 12, dan mereka mengembangkan sebuah alat jam
matahari berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan
membagi waktu antara matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian. Para ahli sejarah
berpendapat, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis
12 didasarkan akan jumlah siklus bulan dalam setahun atau bisa juga
didasarkan akan banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap jari,
tidak termasuk jempol) yang memungkinkan mereka berhitung hingga 12
menggunakan jempol.
Jam
matahari generasi berikutnya sudah sedikit banyak merepresentasikan apa
yang sekarang kita sebut dengan "jam". Sedangkan pembagian malam
menjadi 12 bagian, didasarkan atas pengamatan para ahli astronomi Mesir
kuno akan adanya 12 bintang di langit pada saat malam hari. Kemudian
membagi satu hari dan satu malam menjadi masing-masing 12 jam, maka
dengan tidak langsung konsep 24 jam diperkenalkan. Namun demikian
panjang hari dan panjang malam tidaklah sama, tergantung musimnya
(contoh: saat musim panas, siang hari lebih panjang dibandingkan malam). Oleh
karena itu pembagian jam dalam satu hari pun berubah-ubah sesuai dengan
musimnya. Sistem
waktu ini disebut dengan sistem waktu musiman.
Pada sekitar tahun
147-127 SM, seorang ahli astronomi Yunani bernama Hipparchus menyarankan
agar banyaknya jam dalam satu hari dibuat tetap saja yaitu sebanyak 24
jam, disebut dengan sistem waktu equinoctial. Namun sistem ini baru
diterima secara luas pada saat ditemukannya jam mekanik di Eropa pada
abad ke-14.
Eratosthenes
(276-194 SM), seorang ahli astronomi Yunani lainnya membagi sebuah
lingkaran menjadi 60 bagian untuk membuat sistem geografis latitude.
Teknik ini didasarkan atas sistem berbasis 60 yang digunakan oleh
orang-orang Babilonia yang berdiam di Mesopotamia, yang jika ditilik
lebih jauh diturunkan dari sistem yang digunakan oleh peradaban Sumeria
sekitar 2000 SM. Tidak diketahui dengan pasti mengapa menggunakan sistem
bilangan berbasis 60, namun satu dugaan mengatakan sama seperti yang sudah dikatakan diawal, yaitu untuk kemudahan
perhitungan karena angka 60 adalah merupakan angka terkecil yang dapat
dibagi habis oleh 10, 12, 15, 20 dan 30.
Satu
abad berselang, Hipparchus memperkenalkan sistem longitude 360 derajat.
Dan pada sekitar 130 M, Claudius Ptolemy membagi tiap derajat menjadi 60
bagian. Bagian pertama disebut dengan partes minutae primae yang
artinya menit pertama, bagian yang kedua disebut partes minutae secundae
atau menit kedua, dan seterusnya. Walaupun ada 60 bagian, yang
digunakan hanyalah 2 bagian yang pertama saja dimana bagian yang pertama
menjadi menit, dan bagian yang kedua menjadi detik. Sedangkan sisa 58
bagian yang lainnya membentuk satuan waktu yang lebih kecil daripada
detik.
Perkembangan sistem
waktu ini membutuhkan waktu berabad-abad untuk tersebar luas
penggunaannya. Bahkan jam penunjuk waktu pertama yang menampilkan menit
dibuat pertama kali pada abad ke-16. Sistem waktu ini masih digunakan hingga
sekarang oleh kita manusia modern.
Setiap orang wajib tahu waktu, oleh karena itu mari kita pelajari konversi atau perubahan waktu berikut ini :
1 Detik = Sama Dengan Seper 60 Menit (1/60 Detik)
1 Menit = Sama Dengan 60 Detik
1 Jam = Sama Dengan 60 Menit
1 Jam = Sama Dengan 3.600 Detik
1 Hari = Sama Dengan 24 Jam
1 Hari = Sama Dengan 1.440 Menit
1 Hari = Sama Dengan 86.400 Detik
1 Minggu = Sama Dengan 7 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 28 Sampai 31 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 4 Minggu
1 Caturwulan Atau Cawu = Sama Dengan 4 Bulan
1 Semester = Sama Dengan 6 Bulan
1 Tahun = 365 Sama Dengan Hingga 366 Hari
1 Tahun = Sama Dengan 12 Bulan
1 Dasawarsa = Sama Dengan 10 Tahun
1 Abad = Sama Dengan 100 Tahun
1 Detik = Sama Dengan Seper 60 Menit (1/60 Detik)
1 Menit = Sama Dengan 60 Detik
1 Jam = Sama Dengan 60 Menit
1 Jam = Sama Dengan 3.600 Detik
1 Hari = Sama Dengan 24 Jam
1 Hari = Sama Dengan 1.440 Menit
1 Hari = Sama Dengan 86.400 Detik
1 Minggu = Sama Dengan 7 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 28 Sampai 31 Hari
1 Bulan = Sama Dengan 4 Minggu
1 Caturwulan Atau Cawu = Sama Dengan 4 Bulan
1 Semester = Sama Dengan 6 Bulan
1 Tahun = 365 Sama Dengan Hingga 366 Hari
1 Tahun = Sama Dengan 12 Bulan
1 Dasawarsa = Sama Dengan 10 Tahun
1 Abad = Sama Dengan 100 Tahun
The Casino Directory | JtmHub
ReplyDeleteThe poormansguidetocasinogambling Casino Directory is a complete directory for casino and https://tricktactoe.com/ sportsbook 바카라 사이트 operators in Ireland 출장안마 and Portugal. Jtm's comprehensive directory provides you with more than 150 출장마사지