Menurut Wikipedia, Ciuman adalah perbuatan menekankan bibir
seseorang terhadap salah satu anggota tubuh diri sendiri atau orang lain. Sebuah
ciuman dapat digunakan untuk menyatakan banyak perasaan, antara lain cinta,
gairah, kasih sayang, rasa hormat, salam, dan persahabatan. Beberapa ilmuwan berpendapat
bahwa ciuman adalah perilaku yang kita pelajari, alias bukan insting dari kita
lahir. Contohnya setelah kita nonton film yang punya adegan ciuman, kita jadi
pengen nyoba ikutan.
Kenapa kita suka ciuman?
Banyak faktor yang menyebabkan kenapa banyak manusia yang
suka sama Ciuman. Berciuman tentu sangat menyenangkan, saat kita merasa begitu
menyatu dengan pasangan seraya merasakan debar jantung dan hembusan napasnya.
Bukan hanya itu, dibalik nikmatnya ciuman mengandung sejumlah fakta menarik.
Apa saja?
Bukan hanya sekadar chemistry
Saat paling menyenangkan melakukan ciuman adalah ketika
pasangan sudah saling memiliki hubungan emosional yang kuat dan suasananya
tepat, jadi bukan hanya sekadar memiliki chemistry saja.
“Tidak ada satu formula yang benar-benar tepat tentang
ciuman paling hebat, butuh banyak formula,” ujar Kirshenbaum.
Bentuk bibir VS Gairah
Menurut Kirshenbaum, dengan sedikit sentuhan warna mengkilat
di bibir saja bisa menstimulasi beberapa bagian di otak dengan cukup
sigfinikan. Bagian itu biasanya hanya bisa dibangkitkan dengan stimulasi seks.
Ciuman merupakan tradisi lama
Dari diri kita, pastinya sempat
timbul pertanyaan, sejak kapan adat berciuman itu dilakukan? Sejak jaman
dulu kala ciuman sudah dilakukan oleh seorang ibu ketika sedang memberi makan
bayinya. Sebab saat itu belum ada yang namanya bubur bayi, jadi seorang ibu
perlu mengunyahkan makanannya dan memberikannya ke bayinya melalui ciuman.
“Bukti tertulis yang dibuat oleh orang India dalam bahasa
Sanskerta ciuman dilakukan pertama kali 3.500 tahun lalu , meski begitu,
aktivitas serupa (berciuman) juga bisa ditemukan pada spesies lain. Hanya saja
manusia memang sudah bisa melakukan hal ini sejak ada di bumi,” ujar
Kirshenbaum.
Masih dianggap tabu
Sebagian besar masih menganggap ciuman itu tabu. Mereka
merasa ciuman itu tidak menyenangkan meskipun sudah merupakan aktivitas yang
cukup universal dan diketahui banyak orang. Berdasarkan catatan antropolog
Helen Fisher, ada suku di Afrika Selatan yang menganggap bahwa ciuman itu sesuatu
yang menjijikkan. Malah beberapa orang di Afrika Timur dan Amerika Selatan,
tidak mengenal ciuman.
Lidah ‘alat’ vital berciuman
Menurut kirshenbaum, pria lebih suka melakukan ciuman basah
dan mulut terbuka, sementara wanita tidak suka kalau terlalu banyak menggunakan
lidah. Sebab dengan mulut terbuka dan melalui lidahnya, pria dapat meningkatkan
hormon testosteronnya.
Alat’ mempererat hubungan
Kirshenbaum menjelaskan bahwa berciuman dapat mempererat
hubungan pasangan suami istri. Kenapa? Sebab, Saat berciuman, pasangan suami
istri mengeluarkan oksitosin, hormon yang membuat semakin dekat dan saling
mencintai.
Ciuman bisa membuat kecanduan
Ciuman bisa menimbulkan efek seperti kecanduan. Kenapa? Karena
ketika berciuman, tubuh menghasilkan hormon dopamine. Saat seseorang baru
menjalin asmara, hormon ini bisa menjadi sangat banyak. Makanya pasangan yang
baru dimabuk cinta jadi kecanduan berciuman.
Comments
Post a Comment